Pewarta : Yudha De Rantau | Editor : Nurul Ikhsan
CIMAHIPOS.COM, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menghadiri HealthConEX 2025 di Westin Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Sabtu(24/5). Kegiatan yang diselenggarakan PT Bundamedik Tbk ini bertemakan “Strengthening Health Outcomes for Women & Children”, dengan tujuan menguatkan upaya layanan Kesehatan Ibu, dan Anak(KIA) di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Gubernur Pramono menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki sejumlah program strategis untuk peningkatan pelayanan kesehatan, ibu, bayi, dan anak, di antaranya: penyediaan tim yang tersertifikasi pelatihan kegawatdaruratan ibu dan bayi di 44 Puskesmas dan 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
BACA JUGA : Pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Pramono Resmikan Blok M Hub
“Lalu, kami juga memiliki Pasukan Putih yang salah satunya juga memonitor kesehatan anak dan ibu hamil dengan risiko tinggi. Kemudian, layanan kesehatan telekonseling 24 Jam Jak-Care dengan sasaran kesehatan kejiwaan pada anak usia remaja, serta layanan Jak-Ambulance yang dapat membantu kebutuhan pemeriksaan awal, dan transportasi ambulance salah satunya bagi kesehatan ibu dan anak,” ujar Gubernur Pramono.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memiliki Smart Posyandu yang menjadi inovasi digitalisasi Posyandu untuk pencatatan dan pelaporan kesehatan bayi dan Balita melalui Jak-Antro. Tersedia juga layanan skrining anemia bagi semua remaja putri serta skrining kesehatan calon pengantin.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta telah menyesuaikan strata layanan prioritas KIA di berbagai RSUD sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. “Sehingga, kami memiliki fokus pada penguatan sistem pelayanan ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir berbasis kompetensi dan teknologi untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” papar Gubernur Pramono.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, urusan KIA sangat erat kaitannya dengan peran ibu sebagai kekuatan dalam keluarga. Namun, ia tak memungkiri masih banyak yang perlu diperbaiki demi menyongsong generasi emas 2045.
“Oleh karena itu, kami melakukan berbagai upaya agar masalah KIA ini jadi urusan kita bersama. Saya apresiasi kegiatan ini, sehingga isu ini akan terus bergulir bagi masyarakat. Isu ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, karena butuh kolaborasi dari berbagai pihak. Kita berharap terciptanya keluarga yang sehat di masa mendatang. Marilah perkuat keluarga Indonesia dengan menguatkan layanan KIA,” pungkas Wamenkes Dante.